
Sifera, P. H. — 07 Juni 2024, 12:34

Nasional, aliansiberita.web.id – Dalam permasalahan narkoba di Indonesia masih menjadi momok yang menghantui Masyarakat, kasus demi kasus penangkapan pengedar dan pengguna narkoba terus terjadi.

Seolah tak ada habisnya, di tengah maraknya kasus ini. Muncul pertanyaan besar, benarkah ada oknum pejabat yang terlibat dalam jaringan narkoba?
Demikian kasus – kasus penangkapan narkoba, hampir setiap hari Media Massa memberitakan kasus penangkapan narkoba di berbagai wilayah di Indonesia.
Dari pengedar kecil hingga bandar besar, semua terjaring oleh Aparat Penegak Hukum.
Hasil jumlah barang bukti yang disita pun tak main-main, mulai dari sabu – sabu, ganja, ekstasi, hingga obat -obatan terlarang lainnya.
Tersangka dugaan keterlibatan oknum pejabat, di balik maraknya kasus narkoba ini. Muncul spekulasi bahwa ada oknum pejabat yang terlibat dalam jaringan narkoba.
Spekulasi ini semakin diperkuat dengan beberapa kasus yang terungkap, di mana oknum pejabat tertangkap tangan memiliki kaitan dengan jaringan narkoba.
Beberapa contoh kasus pejabat terlibat narkoba, pada bulan Agustus 2022 seorang oknum anggota DPRD di salah satu daerah di Jawa Barat ditangkap karena kedapatan membawa sabu – sabu.
Kedua pada bulan Januari 2023, seorang oknum perwira menengah Polri di Jakarta dipecat karena terbukti menyalahgunakan narkoba.
Ketiga pada bulan Juni 2023, seorang oknum kepala desa di Sumatera Selatan diringkus Polisi karena terbukti menjadi bandar narkoba.
Ke empat pada bulan Mei 2024, tiga oknum ASN di Maluku terbukti menyalahgunakan narkoba.
Dari dampak keterlibatan oknum pejabat, keterlibatan oknum pejabat dalam jaringan narkoba tentu saja memiliki dampak yang sangat serius.
Sangat mempermudah peredaran narkoba, oknum pejabat yang terlibat dapat memanfaatkan akses dan pengaruhnya untuk mempermudah peredaran narkoba.
Dengan mencoreng nama baik Aparat Penegak Hukum, keterlibatan oknum pejabat dalam narkoba tentu saja mencoreng nama baik aparat penegak hukum dan menurunkan Kepercayaan Masyarakat.
Dan merusak generasi muda, narkoba dapat merusak generasi muda juga masa depan Bangsa.
Dalam upaya penanganan narkoba, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalahan narkoba. Melakukan pencegahan, melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya narkoba kepada Masyarakat.
Harus penegakan hukum, menindak tegas para pengedar dan pengguna narkoba.
Merehabilitasi membantu para pecandu narkoba untuk pulih dari kecanduan, Masyarakat harus bersatu.
Yakni penanganan narkoba tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran serta Masyarakat. Warga harus berani melapor kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya peredaran narkoba di lingkungannya.
Pantauan Orang Tua harus mengawasi anak -anaknya agar terhindar dari narkoba, Masyarakat harus mendukung Program – program Pemerintah dalam penanganan narkoba.
Informasi Redaksi, demi Persatuan dan Kesatuan Indonesia, Anak Bangsa harus mempunyai Prinsip Kedisiplinan yang Tinggi jadi tidak mudah terpengaruh kaum – kaum fasik. Lebih bagus Single Fighter daripada berteman dengan orang – orang yang merugikan Diri sendiri dan Negara yang Kita Cintai ini, karena Pahlawan Kita sudah berkorban Harta, Tahta dan Nyawa sekalipun demi Generasi Anak Cucu Kita. Jangan sampai Negara ini hilang dari Peta Dunia, gara-gara oknum yang berorientasi uang saja yang memperkaya dirinya sendiri, tidak melihat kanan kirinya yang belum bisa makan dan mapan kesehariannya, sebab Ilmu yang paling tertinggi adalah Pelaksanaan yang bermanfaat bagi Manusia yang lainnya. ALLAH lebih Ridho dan Senang kepada Manusia Hubungan Harmonis menuju Kemenangan.
Denny Adi Setya ( Pembinaan Mental Spiritual ) 08887886999