
Dewi Rosa Lindawati
Rabu, 2 Oktober 2024, 19:20 WIB

Jakarta – Mantan Ketua KPK, Abraham Samad konsolidasi agar Jokowi segera diadili usai lengser 20 Oktober. Keras ucapan Abraham Samad untuk Presiden Jokowi dan keluarga.
Suara lantang Abraham Samad meminta setelah Jokowi lengser pada 20 Oktober 2024, maka Jokowi langsung berhadapan dengan Penyidik untuk segera diadili. Dikutip dari akun X (Twitter) Cak Khum, pada Rabu (2/10), mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu meminta Jokowi segera diadili.
“Suara keras Abraham Samad selaku mantan Ketua KPK 2011-2015 minta Presiden Jokowi diadili setelah 20 Oktober 2024”
“Selesai tanggal 20 mari kita geruduk KPK dan kantor Kepolisian untuk mengingatkan, bahwa segera melakukan penyelidikan terhadap Presiden Jokowi, siap? Adili adili Jokowi.”
Diketahui menurut Samad, konsolidasi untuk membawa keluarga Jokowi atau Mulyono ke meja hijau semakin menguat. Samad pun mengaku saat tragedi pembubaran paksa diskusi diaspora Iapun hadir hanya saja terlambat.
“Saat saya waktu tragedi Kemang, saya datang meski terlambat. Disana saya melihat sendiri, bagaimana preman preman itu dibagi-bagi duit oleh polisi,” jelasnya, saat Silaturahmi Antar Tokoh dan Elemen Perubahan di Aljazera Signature Restoran, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/10).
Diapun mewanti-wanti jika acara yang dihadirinya kali ini juga akan dibubarkan polisi atau preman dan minta dibubarkan, maka Ia akan tegas akan melanjutkan acara Konsolidasi ini.
“Dan bilang ke mereka, kita gak akan membubarkan acara terus lanjut dan kita lawan,” kerasnya lantang.
Juga menurut Samad, acara di Hotel Grand Kemang. Pemilik hotelnya ketakutan dan memilih aman untuk membubarkan acara, padahal Mereka sudah tahu. Bahwa acara sudah dibooking untuk diskusi Diaspora.
“Jika kemarin saya kecewa, karena pemilik hotel yang di Kemang penakut. Ketika polisi datang minta dihentikan langsung dihentikan, padahal kalau yang punya hotel minta acara lanjut maka kemarin kami bisa lanjut,” jelasnya.
Diapun mengingatkan, bahwa penyakit orang Indonesia mudah melupakan, mudah memaafkan.
“Serta saya khawatir, setelah tanggal 20 ternyata semua yang hadir di acara konsolidasi ini tiba-tiba lupa akan kejahatan Jokowi,” ungkapnya.
Jadi menurut Samad, agar yang hadir di acara ini tak lupa dengan komitmennya untuk meminta Jokowi diadili, maka setelah tanggal 20 Oktober sekitar 2 atau 3 hari setelahnya akan geruduk ke KPK atau polisi.
Dengan kedatangan Samad dan sejumlah Tokoh Kritis lainnya ke KPK atau polisi untuk mengingatkan Aparat Penegak Hukum segera melakukan Penyelidikan terhadap keluarga Mulyono alias Jokowi.
“Jika keluarga Mulyono atau Jokowi tidak diadili, saya yakin presiden berikutnya jika melakukan pelanggaran pelanggaran hukum akan seperti Jokowi.”
Selain itu Politikus, Faizal Assegaf sekaligus Inisiator dari Silaturahmi Antar Tokoh dan Elemen Perubahan mengundang sejumlah Tokoh Nasional.
Wajah tampak sejumlah Tokoh ternama hadir meliputi Amien Rais, Roy Suryo, Dr. Refly Harun, Dokter Tifa, Dr. Abraham Samad, Dr. Eduardus Lemanto, Dr. Ir. Muhammad Said Didu, Adhie Massardi, Ir. Sayuti Asyathri, Marwan Batubara, Ruslan Buton, Prof. Anthony Budiawan, Olivah Alhamid, Din Syamsuddin, Soenarko, Latifina, Wulansari Mochtar dan masih banyak tamu penting lainnya.
“Banyak terima kasih buat Rekan-rekan sekalian, Sahabat-sahabat Para Pejuang Keadilan. Saya atas nama Inisiator acara sangat mengapresiasi kehadiran Kawan-kawan semua di acara 1 Oktober sebagai gelombang pertama Konsolidasi Tokoh dan Elemen Rakyat untuk menuntut Keadilan,” tegas Faizal.
Editor: H.M. Denny Adi, S.E.