
Jumat, 04 Oktober 2024, 12:13 WIB
Cek Fakta Tim
Turki – Hasil periksa cek fakta tim, Juru bicara Solen (Produsen jajanan Luppo) menyebut rekaman itu menipu. Tidak berdasar dan palsu.
Perusahaan juga mengatakan rekaman tersebut diproduksi dengan tujuan pencemaran nama baik, selengkapnya di bagian penjelasan dan referensi. Kategori konten manipulasi, Akun Facebook โAmarin Solikhinโ mengunggah video yang memperlihatkan seseorang membelah jajanan dan terdapat dua benda bulat berukuran kecil seperti tablet berwarna putih.
Video tersebut diklaim sebagai bukti adanya peredaran jajanan kue dari Israel berisi tablet yang bisa membuat lumpuh, narasi Amaran..!
LUPPO Sejenis โKue kekโ yang dipanggil LUPPO telah dilancarkan di pasaran. Ia mengandungi dua tablet kecil.
Ada yang mengatakan ia adalah tablet yang MELUMPUHKAN ANAK ๐ถ๐ง๐ถ๐ง ANAK
Tolong, tonton video ini dan fahami. VIRALKAN kepada teman2 anda juga. dilaporkan hanya dijual di kawasan sekolah.
Pastikan ANAK ๐ถ๐ง๐ถ ANAK anda tidak membeli dan memakan barang yang membahayakkan tersebut.
GILAAA Abiss KELAKUAN Orang JAHAT ๐๐น๐ yg Ingin Menghancurkan NEGARA ini,, agar GENERASI ANAK BANGSA ๐ฒ๐จ dan RAKYAT ๐ฒ๐จ MATI ๐โฐ๐โฐ๐โฐPERLAHAN Namun PASTI
baru KUASAI Negara ๐ฒ๐จ๐ฒ๐จ๐ฒ๐จ
Sumber: Facebook https://archive.cob.web.id/archive/1727857210.580928/index.html Arsip
Berdasarkan penjelasan hasil penelusuran video tersebut pernah beredar pada 2020, diklaim merupakan jajanan dari Israel. Namun informasi terkait dengan Luppo tersebut adalah hoaks.
Produk jajanan yang ada divideo itu diproduksi oleh perusahaan asal Turki, Solen dan hanya dijual di Irak. Salah satu laman pemeriksa cek fakta tim menuliskan, “Tidak jelas apa yang ditunjukkan rekaman itu atau pada tahap apa dan oleh siapa tablet tersebut ditambahkan ke dalam jajanan. Tidak ada bukti yang menunjukkan benda-benda tersebut dimasukkan oleh Solen, serta pernyataan kalau tablet tersebut menyebabkan kelumpuhan”.
Dan dalam email yang dikirim ke Snopes, Juru Bicara Solen menyebut rekaman itu menipu, tidak berdasar dan palsu. Perusahaan juga mengatakan rekaman tersebut diproduksi dengan tujuan pencemaran nama baik.
Informasi tersebut juga pernah diklarifikasi pada Januari 2020.
(08887886999)