Hercules Bukan Sekedar Tenaga Bantuan Operasi Militer Timor Timur


HM Denny AS

Senin, 12 Mei 2025 – 20:21 WIB


aliansiberita.web.id – Ultimatum Hercules, Dewan Kopral Purnawirawan di Sumatera Utara mengultimatum Hercules yang menghina sejumlah purnawirawan jenderal. Ia meminta Hercules meminta maaf secara terbuka, kini muncul Dewan Kopral Purnawirawan mengecam keras aksi Hercules alias Rosario de Marshall melakukan penghinaan terhadap sejumlah jenderal.

Satu kopral purnawirawan TNI, Hermanto seperti dikutip dari TV-nya Buruh Indonesia di YouTube pada Jumat (9/5/2025) mengatakan pihak spontan membela para Jenderal purnawirawan yang dihina dan direndahkan oleh Hercules.

“Kami spontanitas, karena kami sebagai Prajurit Sapta Marga dan sumpah Prajurit. Kami pegang teguh sampai akhir hayat kami supaya Hercules meminta maaf kepada Jenderal kami,” jelas Hermanto.

Bahwa Dewan Kopral Purnawirawan berharap agar Presiden Prabowo Subianto mendengarkan pernyataan sikap keras terhadap Hercules tersebut.

“Supaya Bapak Presiden mendengarkan keluhan kami Prajurit yang di bawah ini, bahwasanya perlakuan sikap Hercules tidak senonohnya. Kami para purnawirawan menyikapi bahwa tindakan yang senonoh kepada Jenderal kami,” imbuhnya

Hercules diadukan ke DPR, Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Hercules menanggapi soal Advokat Saor Siagian yang mengadukan dirinya ke ke Komisi III DPR RI. Hermanto pun mewakili para kopral purnawirawan di Sumatera Utara membacakan ultimatum keras secara terbuka untuk Hercules.

“Kami Dewan Kopral Purnawirawan Sumatera Utara terhadap sikap tercela Hercules, Rosario de Marshall kepada aparat Jenderal TNI, Medan 8 mei 2025.” Hercules sebagai Ketum GRIB Jaya, bisa diperiksa soal pembakaran mobil dan penganiayaan Polisi.

Hercules dibela Sunan Kalijaga sindir Advokat yang desak Ketum GRIB ditangkap, kenapa baru muncul. Kapolda Metro buka peluang periksa Ketua GRIB Jaya, Hercules soal pembakaran mobil Polisi di Depok.

Di ujung tanduk Hercules, Polda Metro dalami perannya di aksi GRIB pembakaran mobil Polisi. Razman Nasution sebut GRIB Jaya dukung Pemerintah berantas premanisme berkedok Ormas.

“Bahwa kami Dewan Kopral Purnawirawan Sumatera Utara yang menyampaikan sikap dan tanggapan terhadap Hercules Rosario de Marshall atas sikap dan perkataan yang sangat arogan dan menghina Jenderal Purnawirawan, Try Sutrisno, Jenderal Purnawirawan Sutiyoso dan Jenderal Purnawirawan, Gatot Nurmantyo.”

“Bahwa Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno, Jenderal Purnawairwan Sutiyoso dan Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo adalah orang-orang yang terhormat dan berjasa untuk Republik Indonesia,” katanya.

Juga Hermanto mengungkit masa lalu Hercules ketika berada di masa konflik di Timor Timur.

“Sementara kau adalah mantan TBO, kami sudah berulang kali berjuang di Timor Timur. Jadi kami tahu bahwa kau adalah seorang TBO yang tugasnya hanya mencuci celana dalam.”

“Kami sangat kecam keras sikap dan perilaku tercela Hercules yang dianggap tidak menghargai, melakukan penghinaan terhadap purnawirawan. Tidak menerima Jenderal Sutiyoso dihina sudah bau tanah oleh kau hercules, karena kau juga sudah bau tanah.”

“Kami Dewan Kopral Purnawirawan dan masyarakat Sumatera Utara bukan ayam sayur, sebelum tembakan salvo diledakkan. Kami akan tetap mempertahankan Republik Indonesia sampai titik darah penghabisan, boleh kiranya kau Hercules jangan kau coba menghina jenderal kami sebagai panutan. Kami menuntut agar kau Hercules meminta maaf secara terbuka, di Media Televisi, Media cetak, Media online.”

“Demikian pernyataan sikap Dewan Kopral Purnawirawan Sumatera Utara demi kehormatan Purnawirawan Jenderal dan terciptanya suasana yang kondusif di Republik Indonesia, Merdeka,” tegasnya.

Dengan cerita para jenderal namun kesaksian yang diungkapkan oleh Hermanto bertolak belakang dengan cerita dari para Jenderal, mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menyebut bahwa Hercules berperan sebagai tukang angkut barang. Hercules kata Gatot, dulu dipekerjakan sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) yang bertugas membantu mengangkuti barang-barang keperluan militer saat di Timor Timur.

“Begini kita kan Prajurit-prajurit di sana merasa sudah dibantu, dibawain barang-barangnya kayak gitu. Maka, dibawa ke Jakarta dan Solo untuk supaya kesejahteraan kehidupannya lebih baik. Berubah lah.”

“Tapi justru dia mengata-ngatai pensiunan, padahal yang bawa dia ke sini sudah pensiun itu. Jamannya tahun 80-an,” jelas Gatot seperti dikutip dari Youtube Refly Harun yang tayang pada Kamis (1/5/2025).

Persepsi publik yang selama ini beredar Hercules dilindungi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Hercules pun selalu mengklaim berutang nyawa terhadap Prabowo Subianto, namun Gatot mempertanyakan jasa mantan preman itu.

Jasa Hercules hanya sebatas mengangkuti barang-barang keperluan militer.

“Jasanya ngangkat-ngangkat barangkan dibayar juga, cuma karena Pak Prabowo ya mungkin hatinya baikkan. Gitu kamu ikut mungkin, tapi saya yakin bukan Prabowo juga (yang ajak ke Jakarta),” imbuhnya.

Kunci pernyataan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo soal Hercules yang berperan hanya sebagai tukang angkuti barang saat konflik di Timor Timur dipatahkan oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Purnawirawan AM Hendropriyono. Hendropriyono mengatakan Hercules bukan sekadar tukang angkut barang, perannya jauh lebih penting daripada itu.

Hendropriyono, Hercules dipercaya oleh militer untuk memegang kunci persenjataan.

“Dulu dia (Hercules) waktu di Timor Timur (sebutan sebelum menjadi Timor Leste), dia itu kita percaya pegang kunci gudang senjata dan peluru. Dia yang pegang,” tegas seperti dikutip dari YouTube Prof. Rhenald Kasali yang tayang pada Minggu (4/5/2025).

Memiliki peran di Timtim, Hendropriyono meminta agar hak perdata sang mantan preman tersebut tidak dimatikan. Hendropriyono mengatakan dirinya tak bermaksud untuk mendukung premanisme.

“Orang yang begitu dipercaya sekarang berbuat apapun, istilah katanya jangan dibunuh dong. Jangan dibunuh walaupun pembunuhan itu perdata, lalu Nasionalisme dia (Hercules) langsung padam. Bukannya saya mau bela premanisme, saya tetap anti premanisme tapi kita kan punya hati nurani.”

“Kalau cuma Hercules soal kecil, kita kan mikirnya perang global dong,” imbuhnya.

Perkara polemik Ormas antara Hercules vs Sutiyoso, meledaknya perdebatan mengenai Ormas Hercules yang belakangan diperbincangkan ini diawali dari Purnawirawan Jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007), Sutiyoso.

Gegaranya Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan Ormas yang berlaku bak preman.

Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025). Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan Ormas.

Pengalaman dengan Ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan, Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews tayang Minggu (27/4/2025). Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

“Jadi waktu Panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya Ibu kota oleh aksi-aksi Ormas yang menjelma jadi preman tukang palak terutama di tempat-tempat hiburan,” jelas Sutiyoso.

Yos sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas, ia berharap perubahan aturan juga menyentuh tata cara berpakaian Ormas yang saat ini dianggapnya mirip tentara.

“Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini, bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya tapi juga cara berpakaian.”

Hercules bereaksi yang mendengar pernyataan Sutiyoso, geram. Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung Ormas, sambil mengejek Pemimpin Ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

Itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

“Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung Ormas. Sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah, gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

Ketegasan Hercules juga mengatakan tidak takut terhadap Sutiyoso.

“Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” imbuhnya.

Mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam. Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

(08887886999)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *