
HM Denny Adi SE
Minggu, 1Juni 2025 – 02:03 WIB
aliansiberita.web.id – Rukun haji adalah inti pelaksanaan haji yang harus dilakukan agar haji dianggap sah, sementara wajib haji adalah hal-hal yang harus dilakukan namun jika ditinggalkan tidak membuat haji menjadi tidak sah tetapi memerlukan pembayaran dam.
Rukun Haji (6),
Ihram.
Niat untuk melaksanakan haji yang ditandai dengan memakai pakaian ihram dan membaca talbiyah, serta menjauhi larangan ihram.
Wukuf di Arafah, berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dari terbit hingga tenggelamnya matahari.
Thawaf Ifadah, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali sambil berjalan kaki.
Sai, berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Tahallul, mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda selesainya rangkaian ihram.
Tertib, melakukan rukun-rukun tersebut sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan.
Wajib Haji, (berbeda pendapat antara mazhab).
Menurut mazhab Hanafi wajib haji terdiri dari
Ihram dari miqat, niat haji di miqat (batas wilayah haji) sebelum memasuki daerah haji.
Wukuf di Arafah, (seperti rukun).
Mabit di Muzdalifah, berdiam di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah.
Lempar Jumrah, melempar jumrah di Mina ditempat yang telah ditentukan.
Mencukur atau memotong rambut, (seperti rukun).
Tawaf wada, tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekah.
Perbedaan Rukun dan Wajib Haji,
Rukun haji jika ditinggalkan maka haji tidak sah dan harus diulang.
Wajib haji jika ditinggalkan, haji tetap sah namun harus membayar dam (denda).
(08887886999)