Aliansiberita.web.id Surabaya – Komplotan pencuri besi rangka atap gudang kosong dan seorang penadah dibekuk polisi. Delapan pria itu berasal dari Beji, Buntaran, Tandes, dan Kedamean, salah satunya penadah.
Terbongkarnya kasus pencurian besi rangka gudang bermula dari laporan pemilik gudang pada pertengahan Februari 2024. Gudang yang berada di Margomulyo Indah Blok B, Tandes, dalam keadaan rusak dan besi penyangga atapnya hilang.
Surabaya, Minggu, 7/4/2024, 08.10 wib.
Pihak korban pada awal Februari saat mengecek gudang sempat memergoki seorang pria keluar dari dalam gudang. Si pelaku mengaku mencari kayu lalu kabur. Pihak korban lalu melapor ke Polsek Tandes.
Kapolsek Tandes Kompol Budi Waluyo mengatakan, setelah dilakukan proses penyelidikan para pelaku diringkus, “Ada delapan orang tersangka yang mencuri besi rangka dan atap di gudang korban yang sudah lama kosong. Satu orang penadah,” ujar Budi, Senin (8/4).
Dia menjelaskan, tersangka masuk ke gudang kosong dengan cara menjebol tembok belakang setinggi 120 sentimeter.
Kemudian para tersangka berbagi tugas untuk memotong besi rangka dan atap gudang menggunakan mesin pemotong (las blander).
Para pelaku leluasa beraksi karena gudang kosong sejak tahun 2016. Juga tidak ada penjaga dan pemilik jarang mengecek.
Kanit Reskrim Polsek Tandes Iptu Edi Octavianus Mamoto menambahkan, tersangka mencuri besi rangka dan atap gudang secara bertahap. Yakni, enam hingga tujuh kali.
Mereka terlebih dahulu memotong besi rangka gudang dan atap. Setelah dipotong, besi dikumpulkan. “Kemudian diangkut menggunakan colt diesel. Besi dijual ke penadah dan uangnya dibagi rata,” sebutnya.
Setiap kali beraksi, lanjut Edi, tersangka mendapat bagian Rp 1 juta hingga Rp 1, 5 juta per orang. Uang hasil kejahatan tersebut dipakai tersangka untuk keperluan sehari-hari.
Pemilik gudang mengalami kerugian sekitar Rp 300 juta.”ucap Edi.
Reporter : Lastomo