Aliansi Madura Indonesia Tak Terbendung Ratusan Massa Merangsek Masuk Rutan Medaeng


HM Denny AS


Selasa, 10 September 2024, 11:12 WIB


Aliansi Berita Indonesia – Aliansi Madura Indonesia (AMI) dengan Kekuatan ratusan Massa penuh amarah dan semangatnya berhasil merangsek masuk kedalam halaman Rutan Kelas IA Surabaya, meskipun ada pihak yang hendak menghalangi kedatangan Aksi Demonstrasi dari luar portal.

Kedatangan ratusan Massa dari AMI meminta ketegasan dari Karutan Klas I A Surabaya, untuk menindak oknum pegawai rutan, yang diduga telah berani menerima sejumlah uang dari tahanan pencabulan dan pemerkosa 38 Santriwati yakni Subechi untuk dapat pulang tiap bulannya.

Data tersebut dimiliki AMI berdasarkan pengakuan mantan satu sel Bechi dan juga diperkuat oknum petugas Rutan Klas I A Surabaya sendiri, yang menjelaskan bahwasanya memang ada permainan uang untuk mengeluarkan Subechi dari balik jeruji besi dengan dalih sakit.

“Bayangkan jika anak, keponakan, atau saudari kalian yang menjadi Korban pencabulan dari Subechi, apakah kalian diam dan kenapa oknum petugas di sini malah menjadi budaknya Subechi, nurut saat ia ingin pulang ke rumahnya tiap bulan,” teriak Baihaki Akbar, S. E, S. H. Selaku Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia dalam orasinya saat berada di depan Rutan Kelas IA Medaeng Surabaya.

Baihaki juga menyatakan, “Bahwasanya tidak terima dengan hanya putusan 7 tahun yang telah dijatuhkan oleh Majelis Hakim, Beliau bakalan membuat laporan ulang bersama puluhan Korban pencabulan dari Subechi supaya melaporkan ulang di Mapolda Jatim untuk menambahkan hukuman dari Narapidana tersebut.

“Apakah pantas Subechi mendapatkan keadilan, sedangkan ada Puluhan Santriwati yang telah hilang kesuciannya, akibat hawa nafsu liarnya. Lebih baik orang seperti itu dipindah ke Nusakambangan atau dihukum mati,” imbuhnya dalam orasinya.

Aksi yang berjalan selama 3 jam di depan Rutan Kelas IA Surabaya hampir terjadi kericuhan antara Massa Demonstran dengan oknum petugas Rutan, karena ada oknum yang tertawa, namun berhasil diredam dengan kedatangan Karutan.

Hingga Massa Aksi memutuskan tidak melakukan audensi di dalam Rutan Kelas IA Surabaya dan melanjutkan Aksinya di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Jl. Kayon, Surabaya.

Dalam penyampaiannya, “Aliansi Madura Indonesia memutuskan untuk melanjutkan aksinya di Pondok Pesantren milik subechi dan Lapas Lowokwaru Malang, karena diketahui Subechi dipindahkan ke Lapas tersebut berbarengan dengan datangnya Surat pemberitahuan Aksi dari AMI.

(Pembina Media Aliansi Berita Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *