Dalam Menguak Penanganan Sampah Kurang Serius Tidak Bertanggung Jawab Kegagalan DLH Surabaya


Sabtu, 3 Augustus 2024, 11:12 WIB


Surabaya – Salah satu Warga yang melintas menyayangkan ke DLH Surabaya, adanya kerja bakti bersama Warga Kecamatan Tegalsari


Kerjabakti masyarakat Kelurahan Kedongdoro, Surabaya dengan warga Surabayan, Kota Surabaya pada Minggu lusa kemarin, berakhir dalam kekecewaan yang terus memuncak.

DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Surabaya kembali menunjukkan kurangnya komitmen dan kebijakan yang serius dalam menangani persoalan sampah di kota ini.

Pemandangan tersebut tidak menyenangkan, terutama karena waktu yang sangat lama dengan adanya sampah tidak di ambil – ambil oleh pihak DLH Kota Surabaya.

Tindakan ini DLH Kota Surabaya tidak tanggap kebersihan dan kesehatan masyarakat setempat dan kekecewaan ini menjadi Kota Surabaya kelihatan kotor dan kumuh.

Yang kedua bagi Warga Surabayan, pertanyaan-pertanyaan penting belum terjawab secara jelas dan aspirasi yang ingin disampaikan oleh masyarakat hanya dihentikan pada tahap pembuangan.

Padahal Warga Surabayan telah menggelar kerja dan bakti selama beberapa hari penuh, namun hasilnya tetap menyayangkan.

DLH seharusnya sadar akan tanggung jawabnya untuk mempercepat waktu yang cukup untuk antisipasi yang produktif, namun nyatanya kami dihadapkan pada sampah yang berserakan dan seolah-olah kami hanya mengotori,” tegas Masyarakat Peduli Kebersihan Surabaya.

“Sikap kurang bijak ini menunjukkan kurangnya tanggapan dan keseriusan dari pihak DLH dalam menangani masalah sampah di Surabaya.”

Warga Surabaya telah mencoba untuk membawa berbagai instropeksi penting dalam pembuangan tersebut, namun sikap darurat dari DLH dan upaya untuk mengalihkan fokus dari kebersihan yang ada semakin jelas terlihat.

Padahal setidaknya ada poin – poin penting yang seharusnya menjadi fokus kebersihan pengambilan sampah, fungsi DLH Kota Surabaya dalam penanganan sampah, remidiasi lingkungan yang tercemar, dan keterbatasan anggaran yang memengaruhi kinerja DLHK Surabaya.

Tapi tanggap dari DLH membersihkan sampah keterlambatan, warga ngritik bahwa kebersihan fasilitas menjadi alasan pengelolaan sampah yang buruk dan pencemaran lingkungan di Surabaya.

Namun kritik ini tidak dapat diterima oleh akal sehat, terutama ketika dilihat dari anggaran yang cukup besar yang dialokasikan untuk DLH Surabaya.


“DLH terkait kekurangan anggaran hanyalah sebuah kelakar, lihatlah anggaran yang tersedia di LKPP DLH Surabaya. Angka miliaran rupiah sudah tertera jelas.

Namun kami merasa bahwa anggaran tersebut tidak digunakan secara efektif,” ungkap Masyarakat setempat, warga Surabayan juga telah mengkritisi kegagalan DLH dalam mengurangi jumlah sampah yang masuk ke sebelah Gang IV Surabayan menuju Masjid dan Sekolahan.

Meskipun DLH mengklaim telah melaksanakan program seperti Bank Sampah dan TPS 3R, namun kenyataannya program -program tersebut hanya sebatas wacana. Bahkan kurangnya upaya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya konsumsi plastik berlebihan serta tipe dan jenis sampah, menunjukkan ketidakseriusan pihak DLH dalam memberikan solusi nyata.

“Dalam program yang dijalankan oleh DLH tidak memberikan hasil yang optimal. Penanganan sampah yang semakin menjadi – jadi di Surabaya adalah bukti nyata ketidakseriusan pihak DLH dalam menjalankan programnya. Ini adalah tanda yang jelas bahwa diduga ada main – main dan ketidak bertanggung jawaban dalam mengatasi masalah ini,” tegas Masyarakat.

Dengan ketidak puasan dan kekecewaan yang terus meningkat dari Warga Surabayan terhadap DLH Surabaya menjadi sorotan penting. Publik semakin bertanya – tanya, apakah kinerja DLH Surabaya hanya akan tetap menjadi cerita kurang serius dan tindakan kosong belaka dalam menangani masalah lingkungan di kota ini.

Penulis : Sumitro Redaktur : Denny Adi Setya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *