
Inuk S
Minggu, 29 Juni 2025 – 01:02 WIB

Aliansi Berita – “𝙌𝙪𝙤 𝙑𝙖𝙙𝙞𝙨 𝙋𝙖𝙣𝙘𝙖𝙨𝙞𝙡𝙖 𝘼𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝘽𝙪𝙣𝙜 𝙆𝙖𝙧𝙣𝙤”, 𝙎𝙪𝙧𝙖𝙗𝙖𝙮𝙖, 28 𝙅𝙪𝙣𝙞 2025. 𝙆𝙞𝙨𝙞 – 𝙆𝙞𝙨𝙞 Bulan Juni disebut sebagai Bulan Bung Karno karena bulan ini terdapat tanggal-tanggal penting yang berkaitan dengan kehidupan Bung Karno, yaitu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, hari lahir Pancasila, dan hari lahir Bung Karno sendiri.
1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila, yang dicetuskan oleh Bung Karno dalam pidatonya di sidang BPUPKI. 6 Juni 1901 adalah hari kelahiran Bung Karno, yang merupakan presiden pertama Republik Indonesia.
Dan 21 Juni 1970 adalah Hari Wafatnya Proklamator Kemerdekaan Bung Karno, Bung Karno adalah Penggali Ideologi Pancasila 1 Juni. Peran Bung Karno dalam lahirnya Pancasila cukup sentral, baik sejak dibacakan pada 1 Juni 1945 dimasukkan dalam dokumen Jakarta pada 22 Juni 1945 maupun ketika menjadi pembukaan UUD 1945.
Telah menjadi kesepakatan bersama dalam Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia yang tertulis dalam UUD 1945, bahwa Pancasila Adalah Ideologi Negara yang telah disepakati bersama. Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila adalah dasar dan pedoman bagi seluruh rakyat dan penyelenggaraan negara Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila dalam konteks kekinian tetap relevan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, nilai-nilainya seperti persatuan, keadilan sosial dan musyawarah tetap menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan zaman termasuk globalisasi dan kemajuan teknologi. Pancasila juga berperan penting dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah keberagaman serta menjadi landasan dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis, saat ini yang muncul ke permukaan adalah Tantangan Menjaga Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
Pertama, arus globalisasi dan modernisasi yang begitu cepat dapat mengikis nilai-nilai luhur Pancasila jika tidak diimbangi dengan penguatan pemahaman dan implementasi. Kedua, Isu-isu radikalisme dan intoleransi dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketiga, kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih terjadi dapat menjadi sumber konflik dan ketidakstabilan sehingga nilai keadilan sosial dalam Pancasila perlu terus diupayakan. Terakhir, polarisasi politik yang terjadi dapat memecah belah persatuan bangsa sehingga nilai-nilai Pancasila terutama musyawarah mufakat perlu terus dijunjung tinggi.
Maka dari itu, kami dari Komunitas Ngobrol Pintar Bermaksud menyelenggarakan Sarasehan Pancasila sebagai upaya menjaga Relevansi Kehadiran Pancasila sebagai Ideologi Negara Atas berbagai tantangan dan hambatan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 𝗪𝗮𝗸𝘁𝘂 d𝗮𝗻 𝗧𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗲𝗹𝗲𝗻𝗴𝗴𝗮𝗿𝗮𝗮𝗻, ruang pertemuan
Hotel Tab Capsule Kayoon
Jl Kayoon No 11 D Surabaya.
Tanggal 28 Juni 2025
Pukul 08.30 – 13.00 WIB, p𝗲𝗺𝗯𝗶𝗰𝗮𝗿𝗮 d𝗮𝗻 m𝗼𝗱𝗲𝗿𝗮𝘁𝗼𝗿. Pembicara, 𝘿𝙖𝙙𝙤𝙚𝙨 𝙎𝙤𝙚𝙢𝙖𝙧𝙬𝙖𝙣𝙩𝙤
Anggota DPR RI 2014-2019.
𝙔𝙤𝙧𝙙𝙖𝙣 𝙈. 𝘽𝙖𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙂𝙤𝙖, Anggota DPRD Jatim 2024-2029. 𝙋𝙧𝙤𝙛 𝙈𝙪𝙧𝙖𝙙𝙞 𝙋𝙝𝙙,
Guru Besar Univ Padjajaran Bandung
𝙆𝙖𝙩𝙣𝙤, Komisaris PT Industri Kapal Indonesia (IKI). Moderator, 𝘼𝙫𝙚𝙣 𝙅𝙖𝙣𝙪𝙖𝙧.
Koordinator Komunitas Ngobrol Pintar, Surabaya, 16 Juni 2025
Salam Hormat. Aven Januar,
Koordinator Komunitas Ngobrol Pintar.
(08887886999)