Armuji Sindir Gak Nahan Ijazah ke Bayu Skak dan Sinergi Foufo Dukung Karya Film Gang Sempit Surabaya Tantang Jakarta


Pewarta Inuk Sandari

Minggu, 20 April 2025 – 14:15 WIB


Aliansi Berita – Wakil Walikota Surabaya, Armuji bersinergi Foufo mendukung karya film dari gang sempit Surabaya yang menantang Jakarta.

Armuji tetap sindir “Gak Nahan Ijazah Ta” dan Bayu Skak bilng “Ya gaklah Cakji”. Di kota-kota besar, cerita besar sering lahir dari gedung tinggi dan studio mahal.

Namun di Surabaya, tepatnya di gang-gang sempit kawasan Bulak Banteng sebuah perlawanan diam-diam sedang dirancang. Bukan lewat orasi atau demo, tapi lewat film komedi fiksi-ilmiah bernama Foufo garapan Skak Stodio yang lebih terasa seperti manifesto budaya ketimbang hiburan semata.

Aktor sekaligus Sutradara, Bayu Skak tak menyembunyikan niatnya membawa suara dan wajah-wajah dari pinggiran untuk tampil ke layar lebar.

“Selama ini yang dominan ya Jakarta, Eksen Jakarta. Gaya Jakarta, cara berpikir Jakarta. Kita pingin nunjukin bahwa logat Suroboyoan itu juga layak didengar,” ucao Bayu, di sela proses casting yang dipadati ribuan orang dari berbagai penjuru Surabaya.

Karya Foufo adalag Film dari gang sempit Surabaya yang menantang Jakarta, lebih dari 2.500 orang datang bukan karena iming-iming ketenaran. Tapi karena merasa terwakili.

Di Foufo, anak-anak kampung, tukang gorengan, sampai emak-emak bisa jadi bagian cerita. Mereka tak dipoles agar ‘layak layar’, justru dibiarkan tampil dengan bahasa dan logat aslinya.

“Kalau biasanya film minta kita nurunin logat, di sini malah disuruh nambahin. Aksen Madura, campuran Jawa, itu yang dicari,” kata Akina Yuza, bocah 12 tahun dari Tambaksari yang ikut casting ditemani Orang Tuanya.

Ia adalah wajah dari apa yang ingin diangkat Foufo, kejujuran sehari-hari yang biasanya disingkirkan oleh industri hiburan arus utama. Konsep UFO mendarat di kampung bukan lelucon, itu sindiran halus.

Bahwa selama ini cerita tentang luar angkasa, masa depan dan teknologi selalu berputar di sekitar kota-kota elite.

“Lah kenapa alien nggak bisa nyasar ke Bulak Banteng?” tanya Bayu retoris.

Wawali Kota Surabaya, Armuji ikut ambil peran dalam film ini. Tapi bukan sebagai pejabat yang menggurui.

Ia hadir sebagai bagian dari masyarakat, mendukung cara baru mengenalkan Surabaya ke dunia.

“Kita nggak perlu brosur,ccukup bikin film yang jujur. Orang bisa lihat sendiri siapa kita,” tegasnya.

Hadirnya Foufo di tengah industri yang masih sangat terpusat, ketika rumah produksi besar enggan keluar dari zona aman. Skak Studio justru masuk ke gang sempit, ke pasar-pasar ramai dan mengangkat kisah yang selama ini hanya jadi latar bukan cerita utama.

Mungkin di situlah letak kekuatannya Foufo, bukan hanya film. Ia adalah panggung, bukan panggung untuk selebritas tapi untuk Rakyat kecil.

Sebuah ruang bagi mereka yang selama ini hanya jadi penonton untuk akhirnya menjadi Tokoh utama.

(08887886999)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *