Pengacara M Yunus Tanya Polisi Terkait Tindakan Kekerasan KSP Bina Artha Purwoharjo, Diduga Janggal BB Dihilangkan.


HM Denny AS

Minggu, 10 Mei 2025 – 04:05 WIB

aliansiberita.web.id – Barang Bukti pengeroyokan yang dilakukan oleh orang dari dalam kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bina Artha, Purwoharjo, Banyuwangi kepada Aktivis, M. Yunus dan Rekan-rekannya diduga sengaja dihilangkan. Langkah Pengacara M. Yunus mempertanyakan kejanggalan kepihak berwajib yang menangani kasus tersebut, namun dari jawaban kepolisian tersebut belum ada kepastian yang jelas.

Aktivis, Yunus Wahyudi lapor ke Polresta Banyuwangi usai dikeroyok sekira 15 orang saat orasi di KSP Bina Artha Purwoharjo. Bukti visum sudah dilengkapi dan dikawal oleh Polsek setempat, namun jawaban kepolisian yang dimintai keterangan oleh Pengacara M. Yunus masih merasa kebingungan lewat telepon.

Terkait terjadi bentrokan beberapa hari lalu, Aktivis Muhammad Yunus Wahyudi melaporkan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bina Artha ke Polresta Banyuwangi. Dalam perkara ini, Yunus Wahyudi melakukan pelaporan adanya interpretasi dan pengeroyokan.

Juga pihaknya melaporkan terkait izin KSP Bina Artha yang ada di Kecamatan Purwoharjo diduga tidak memenuhi prosedur.

“Saya bersama Kuasa Hukum melaporkan perkara ini kepada pihak Polresta Banyuwangi,” jelas Yunus pada Rabu (7/5/2025).

Yunus pun mengatakan sudah melakukan visum dan juga melengkapi bukti terkait aksi pengeroyokan dan pemahaman yang dialami bersama Rekan-rekannya.

“Sudah dilakukan visum, ada yang menderita luka lebam dan juga bekas lemparan gelas berisi kopi,” imbuhnya.

Mengingat kejadian tersebut, M. Yunus menjelaskan dalam aksi orasi kecil yang dia lakukan hanya sebatas membela kaum emak-emak yang terjerat hutang koperasi tersebut.

“Banyak saat praktek rentenir yang berkedok Koperasi Simpan Pinjam,” tambahnya.

Dalam aksinya ia malah diterima dengan kurang baik dan dikeroyok oleh 15 orang yang ada di dalam koperasi tersebut.

“Saya dikeroyok 15 orang, tapi saya tidak apa-apa dan tidak mengalami luka,” katanya.

M. Yunus mengatakan jika 15 orang yang melakukan pengeroyokan itu bukan merupakan karyawan KSP melainkan preman, ia pun meminta kepada pihak Kepolisian agar mengusut tuntas perkara ini agar tidak menimbulkan dampak negatif di masyarakat. Diberitakan sebelumnya, bentrok terjadi antara Aktivis Yunus Wahyudi dengan karyawan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bina Artha di Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Peristiwa itu ada sebanyak tujuh korban mengalami luka lebam dari kedua belah pihak pada Senin (5/5/2025), Yunus Wahyudi mengatakan jika melakukan orasi kecil bersama emak-emak untuk menuntut keadilan terkait aktivitas Koperasi Simpan Pinjam berkedok rentenir.

“Saya bersama emak-amak menuntut keadilan atas tindakan yang dilakukan oleh koperasi tersebut,” papar Aktivis berjuluk Harimau Blambangan ini.

(08887886999)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *