Pendiri Batalyon Raider Tegaskan Negara Indonesia Mampu Berperang Selama 1.000 Tahun

Raider pasukan khusus Negara Indonesia

Aliansi berita.web.id, Surabaya – Siapa yang tak kenal dengan Batalyon Raider Indonesia

Batalyon Raider ibaratnya ialah Light Infantry padu padan dengan 75th Ranger Regiment US Army.

Ciri khas Batalyon Raider ialah mampu menangani peperangan berlarut melawan musuh, Belrlarut berarti Batalyon Raider mampu berperang dalam jangka waktu lama.

Itu bukan sebuah kebetulan semata karena Batalyon Raider TNI AD memang dilatih sedemikian rupa.

Awal mula pembentukan Batalyon Raider pada 22 Desember 2003 ketika itu TNI AD melihat adanya kebutuhan peningkatan kualifikasi bagi infanteri reguler ke jenjang pasukan elite.

Materi pendidikan Raider sebetulnya sudah ada namun cuma diajarkan kepada Yonif Linud Kostrad.

Akhirnya lahirlah istilah Raider Para yang berarti pasukan parasut berkualifikasi Raider.

Tetapi kali ini TNI AD akan mencoba memberikan pelatihan Raider bagi infanteri reguler.

Materi ini lantas diberikan pertama kali di Yonif 401 Banteng Raiders (sekarang berganti nama Yonif 400/BR) yang bermarkas di Srondol, Semarang, Jawa Tengah.

Hasil dari materi Raider yang diberikan ke Yonif 401 rupanya cukup memuaskan dimana para prajurit lebih baik dalam menjalankan tigas di medan operasi,

Salah satu hasilnya ialah peningkatan daya gempur pasukan yang terlihat di medan tugas Timor Timur,

Usai itu barulah pendidikan Raider disebarluaskan ke infanteri reguler namun belum kepikiran membentuk Batalyon Raider.

Komposisi operasi Raider cukup unik.

Biasanya saat ‘masuk kolam’ Raider membagi per regu diisi 10 prajurit, Ciri khas operasi tempurnya ialah melakukan raid secepat mungkin dengan senjata minimalis atau ringan meski itu di dalam hutan.

Pertama, Tahap Basis, dimana siswa didik mendapat materi pertempuran kota, pertempuran jarak dekat lalu ilmu orientasi medan, penghancuran sasaran dan pembebasan tawanan.

Kedua, Tahap Gunung Hutan dimana siswa didik diajari ilmu survival, perang gerilya dan anti gerilya.

Dalam tahap ini siswa cuma dibekali garam dan korek api, selama tiga hari mesti bertahan di hutan dengan memakan dan meminum apa pun yang bisa dikonsumsi.

Ketiga, Tahap Rawa Laut, di sini siswa didik digembleng sekeras mungkin untuk beroperasi di pesisir laut dan area rawa-rawa, Bisa jadi mereka mempunyai kemampuan operasi pendaratan amfibi layaknya pasukan Marinir meski secara terbatas.

Pendiri Batalyon Raider adalah Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu saat ia masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).

Menurut Ryamizard negara Indonesia mampu berperang selama 1.000 tahun.

Reporter : Lastomo 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *